Penyakit gondok merupakan semua kelainan yang menyebabkan pembesaran kelenjar gondok, yang ditandai oleh benjolan di leher yang ikut gerakan menelan. Kelenjar gondok (tiroid) merupakan sebuah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terdapat di leher.
Kelenjar gondok ( tiroid) berfungsi menghasilkan hormon tiroksin dari bahan baku yodium, yang bermanfaat
untuk metabolisme, pertumbuhan tubuh, dan memacu perkembangan dan
pematangan sistem saraf. Yodium merupakan sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Apabila makanan dan air yang dikonsumsi
kurang mengandung yodium maka kelenjar tiroid akan bekerja keras untuk
mencukupi kebutuhan hormon tiroksin tubuh sehingga lama- kelamaan akan
terjadi pembesaran kelenjar tersebut, yang kita kenal sebagai penyakit gondok.
Gejala yang timbul
akibat kekurangan yodium secara terus-menerus dalam jangka waktu lama
disebut sebagai GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium). Gejala-gejalanya
antara lain pembesaran atau benjolan di leher bagian depan, dan pada
bayi dan anak-anak biasanya disertai dengan gangguan tumbuh kembang dan
kretinisme (kerdil). Akan tetapi, penderita kurang yodium yang ringan
dapat juga tanpa gejala apa-apa sehingga sering tidak disadari. Padahal
perlu kita ketahui bersama bahwa sekitar 42 juta penduduk di Indonesia
tinggal di daerah endemis gondok (tinggal di lingkungan yang tanahnya kekurangan yodium).
Apakah penyakit gondok berbahaya?
Akibat yang ditimbulkan
oleh penyakit gondok pada orang dewasa antara lain produktivitas
menurun karena tubuh lemas dan cepat lelah, gangguan kosmetik akibat
pembesaran kelenjar tiroid dan penekanan pada jalan nafas sehingga
terjadi suara serak sampai sesak nafas. Sedangkan pada bayi dan
anak-anak akibat yang ditimbulkan justru lebih serius, yakni pertumbuhan terhambat (cretinism) atau kerdil, penurunan potensi tingkat kecerdasan (penurunan Intelligence Quotient = IQ), dan gangguan bicara serta tuli. Potensi penurunan IQ karena GAKY yakni menurun sampai 50 poin yang disertai
kerdil dan menurun sampai 10 poin pada anak dengan penyakit gondok.
Sedangkan kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran
spontan, bayi lahir mati, bayi meninggal sebelum umur 1 tahun dan
kemungkinan bayi menjadi kerdil saat dewasa.
Namun
jangan khawatir, penyakit gondok tersebut dapat dicegah, salah satu cara
pencegahannya adalah dengan peningkatan konsumsi garam beryodium. Garam
beryodium yang digunakan
harus memenuhi Standar Nasional yakni mengandung yodium sebesar 30-80
ppm. Dianjurkan setiap orang mengkonsumsi garam beryodium sekitar 6 gram
atau 1 sendok teh setiap hari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari
makanan sehari-hari yang diolah
dengan menggunakan garam sebagai penambah rasa dalam hidangan. Selain
itu setiap orang dianjurkan mengkonsumsi makanan dari laut yang kaya akan yodium seperti ikan laut, udang, dan kerang.
Jadi,
karena dampak penyakit gondok sangat serius, terutama pada bayi dan
anak-anak, sedangkan gejalanya pun sering tidak kita sadari, maka dari
itu tindakan pencegahan sangat direkomendasikan untuk dilakukan, sebab
anak-anak adalah masa depan bangsa.
0 komentar:
Post a Comment
No Sara and No Porn