
Dalam
rangka memperingati Hari Jantung se-Dunia, Yayasan Jantung Indonesia
(YJI) mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
Kesehatan Jantung dan menjalankan pola hidup sehat yang dimulai dari
lingkup terkecil yakni keluarga. Tujuan ini sesuai dengan tema global One World, One Home, One Heart (satu dunia, satu keluarga , satu jantung sehat) yang diusung di seluruh penjuru dunia.
Hal
itu disampaikan oleh dr. Dewi Andang Joesoef, Ketua Umum Yayasan
Jantung Indonesia (YJI), dalam acara temu jurnalis menjelang hari
jantung sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 September, Kamis,
(15/9/2011).
"Sesungguhnya banyak cara menekan munculnya faktor
risiko penyakit jantung, sehingga kami mengajak masyarakat memulai
kebiasaan gaya hidup sehat dari lingkup terkecil, yakni rumah dengan
memastikan asupan makanan yang sehat bagi diri sendiri dan keluarga,"
ucapnya.
Menurut Dewi, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi
perhatian utama karena diketahui memberikan dampak negatif pada aspek
sosial ekonomi secara makro karena usia penderitanya yang semakin muda.
"Dengan
memulai kebiasaan sehat di rumah, diharapkan hal ini dapat menular
kepada kerabat dan teman yang pada akhirnya dapat menekan jumlah
penderita penyakit jantung di segala umur," tambahnya.
Untuk
memudahkan masyarakat memulai kebiasaan "Ber Gaya Hidup Sehat", Yayasan
Jantung Indonesia mempunyai akronim SEHAT melalui tahapan kegiatan yang
tercakup dalam Panca Usaha Jantung SEHAT, yaitu: Seimbang gizi, Enyahkan rokok, Hadapi dan atasi stress, Awasi tekanan darah, Teratur berolahraga.
Seperti
diketahui, penyakit jantung dan pembuluh darah bertanggung jawab atas
17,1 juta kematian atau 29 persen dari total angka kematian setiap
tahunnya, berdasarkan data World Heart Federation (WHF). Hal ini
menjadikan penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab
kematian tertinggi yang paling umum.
Prof Dr. Budi Setyanto Sp.JP
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menuturkan, seperti
halnya di negara-negara lain, penderita sakit hantung dan pembuluh darah
di Tanah Air terus mengalami peningkatan menjadi 26,8 persen dan
semakin mendekati penyakit penyebab kematian tertinggi. Ia berpendapat
bahwa tingginya angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah ini lebih didorong karena rendahnya kesadaran dan pengetahuan
masyarakat.
"Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan menekan faktor risikonya yaitu konsumsi rokok, pola makan tidak sehat, terlalu banyak asupan lemak, kurang makan sayur dan buah, serta rendahnya kegiatan fisik.
0 komentar:
Post a Comment
No Sara and No Porn