
Dalam
keadaan normal, bakteri dan jamur itu tidak dapat membahayakan Anda.
Sistem kekebalan tubuh Anda dapat menangkal mereka ketika masuk melalui
mulut. Namun, ketika jumlahnya terlalu banyak dan kekebalan tubuh Anda
menurun, Anda bisa jatuh sakit. Para ahli bahkan menduga kuman-kuman
tersebut dapat berpindah dan menyebabkan penyakit jantung. Streptococcus Gordonii dan Streptococcus Sanguinis
adalah beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan
teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Juga
ketika gusi Anda terluka saat menyikat gigi, peradangan gusi dapat berkembang dengan pesat.
Beberapa tips berikut membantu Anda untuk memastikan bahwa sikat gigi Anda selalu higienis:
1. Ganti sikat gigi yang rusak
Secara umum, sikat gigi harus diganti dengan yang baru setiap tiga bulan. Namun, mungkin lebih cepat jika sudah menunjukkan kerusakan. Beberapa orang menyikat gigi lebih dari dua kali sehari atau mengerahkan banyak tekanan pada sikat gigi selama menyikat. Ketika bulunya sudah berantakan maka saatnya untuk mengganti sikat gigi, meskipun Anda belum memakainya selama tiga bulan.
2. Bilas sebelum dan sesudah penggunaan
Sebelum menggunakan sikat gigi,
bilaslah di bawah keran. Setelah penggunaan, bilas lagi sebersih
mungkin. Akan lebih baik bila Anda membilas dengan air panas yang
mengalir. Alirkan air secara menyeluruh di sekitar bulu-bulu sikat
sehingga semua pasta gigi hilang. Hapus sisa makanan sebaik mungkin untuk mencegah jamur.
3. Jangan menyimpan di satu tempat
Banyak orang menempatkan sikat gigi semua anggota keluarga secara bersama-sama di satu tempat. Hal ini tidak dianjurkan karena bakteri dari sikat gigi seseorang dapat berpindah ke sikat gigi lain.
Jika salah satu anggota keluarga memiliki penyakit radang tenggorokan
atau infeksi mulut maka yang lain dapat tertulari melalui sikat gigi. Sikat gigi lama yang mengandung banyak bakteri juga dengan mudah menulari sikat gigi baru yang relatif bersih.
4. Simpan dengan benar
Sikat gigi sebaiknya disimpan di lingkungan yang kering, bebas debu dan berventilasi baik. Tempatkan sikat gigi dalam posisi tegak dalam gelas dengan kepala sikat menjorok di atas gelas.
Ada sikat gigi yang dirancang khusus dengan penutup bulu sikat. Penutup itu memang melindungi bulu sikat gigi dari bersentuhan dengan sikat gigi lain. Namun penutup itu membuat bulu tetap lembab dan memudahkan bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Hal ini juga berlaku untuk kotak sikat gigi, yang Anda gunakan untuk menyimpan sikat gigi selama liburan atau dalam perjalanan. Oleh karena itu, segera keluarkan sikat gigi dari penyimpanan begitu sampai di tempat tujuan, lalu tempatkan di lingkungan yang bebas debu dan berventilasi baik.
5. Waspadai toilet
Sikat gigi dan
toilet adalah dua hal yang harus dipisahkan. Namun, kenyataan sering
berbeda. Banyak orang bangun tidur di pagi hari (bahkan masih setengah
tidur), membuang hajat dan kemudian melanjutkan dengan menyikat gigi, kadang-kadang tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyiram. Bakteri usus Escherichia Coli dapat dengan mudah berpindah ke sikat gigi dengan cara ini. Infeksi E. Coli berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki kekebalan lemah seperti anak-anak, wanita hamil dan orang tua.
Selain
itu, ketika Anda menyiram toilet ada aerosol yang mengapung di udara.
Aerosol adalah campuran dari partikel debu dan tetesan cairan dalam gas.
Bakteri dapat ikut terangkat dari toilet dan mencemari lingkungan
melalui aerosol tersebut. Jika Anda meletakkan sikat gigi di atas toilet, bakteri-bakteri itu dapat menempel ke sikat gigi Anda. Oleh karena itu, jangan menempatkan sikat gigi di atas toilet dan tutup toilet sebelum Anda menyiramnya.
6. Hati-hati dengan bahan kimia
Meskipun bakteri dan jamur dapat tumbuh pada sikat gigi, Anda tidak dianjurkan menggunakan bahan kimia untuk membersihkannya. Residu desinfektan akan tetap berada di bulu sikat gigi. Selama menyikat gigi, zat berbahaya itu akan terlepas dan berisiko tertelan.
0 komentar:
Post a Comment
No Sara and No Porn